di Share ulang Oleh : Suratman, SKM
Ahad Pagi, 11 Oktober 2009. Pengajian Ahad pagi rutin diselenggarakan setiap ahad pagi. Bertempat di Gedung MTA Jl. Ronggo warsito 111A. Bersifat Umum dan Gratis untuk siapapun. Ada yang menarik dari kajian kemarin tersebut.
Pembahasan diawali dengan menelaah melalui tanya jawab tentang materi brosur “Larangan Menuduh ZINA”. Kemudian dilanjutkan dengan meneruskan daftar pertanyaan yang telah mengantri dari ahad-ahad yang telah lalu. Nah ada yang cukup menarik dan perlu diketahui bersama oleh kita dan siapapun, agar tidak salah dalam beropini tentang MTA.
Dimana tersebar kabar berita bohong, kalau MTA mengajarkan bahwa darah atau saren itu halal untuk dimakan. Saren (bahasa Jawa) adalah makanan atau lauk berupa gorengan yang telah diberi bumbu dan dihilangkan amisnya, dengan bahan utama DARAH dari hewan yang telah mengental.
Konon, kenapa itu halal dengan alasan bahwa darah yang di-HARAM-kan dimakan itu ‘yang mengalir’ saja, sedangkan saren itu bukan darah mengalir (membeku). Jadi HALAL.Naudzubillah min dzalik
Semoga yang menyebarkan isu berita tersebut diberi petunjuk, sadar akan apa yang diutarakan dan segera bertaubat kepada Allah SWT.
Bagaimana Mungkin MTA Mengajarkan “Darah itu Halal untuk dimakan” ??
Kajian di MTA selalu merujuk apa yang terkandung dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Mengenai Halal-Haram makanan telah jelas dalam ayat-ayat di Al Qur’an. Simaklah berikut ini :
1. QS. Al Baqarah (2) : 173
2. QS. Al Maidah (5) : 3
3. QS. Al An’am (6) : 145
4. QS. An Nahl (16) : 115
Jadi melihat keterangan-keterangan yang sangat jelas ! dari Al Qur’an tersebut maka tidak mungkin MTA mengajarkan darah itu halal. Kemungkinan besar, disinyalir orang-orang yang menyebarkan berita bohong tersebut ‘memotong’ (dengan sengaja/tidak sengaja) keterangan dari ceramah-ceramah al Ustadz Ahmad Sukina. Padahal jika mendengarkan secara seksama tanpa dikurangi (full), bukan begitu maknanya.
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (QS.16:116)
Wallahu A’lam Bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar